Pendidikan

Kekuatan Judging!

Judging, betapa dahsyatnya ini dalam pembentukan persepsi seseorang. Bahaya, jika ini adalah judging yang ternyata tidak sesuai dan kemudian mempengaruhi pola pikir seseorang. Bukan mempengaruhi pada satu waktu saja, namun mempengaruhi seseorang sepanjang hidupnya! Persepsi adalah bagaimana seseorang menangkap sinyal dalam visualnya, kemudian visual ini mempengaruhi pola pikirnya. Dilanjut ternyata pola pikir ini kemudian membuahkan sebuah aksi yang bernama perilaku.
Pengantar di atas bukan berarti bahwa judging itu adalah sesuatu yang perlu dihindari ya. Ada juga kok, judging yang bisa berdampak positif (ke dalam kehidupan seseorang). Yang ingin kuceritakan bukanlah bahaya judging, namun betapa dahsyat-nya pengaruh judging ini pada kehidupan seseorang. Karenanya kehati-hatian dan sikap bijaksanalah yang dibutuhkan jika kita dihadapkan pada situasi ketika kita men-judging sesuatu.
Pernah mendengar kisah mengenai seorang anak yang diberikan surat oleh gurunya? Anak itu dititipi surat oleh guru untuk disampaikan ke orang tuanya. Anak tersebut kemudian memberikan surat tersebut kepada ibunya. Sang ibu lalu membuka dan membaca surat dari guru tersebut. Sang anak kemudian bertanya kepada ibunya mengenai isi surat. Sang ibu lalu menceritakan bahwa gurunya menceritakan bahwa ia sangat cerdas, hingga sekolah tidak sanggup lagi mengajarnya. Jadi ia tidak dapat sekolah di sana lagi. “Ia adalah anak yang sangat cerdas”, itulah yang tertanam di pikiran anak itu.
Dan anak itu pun tumbuh dan berhasil menemukan penemuan yang sungguh berpengaruh pada perkembangan kehidupan manusia hingga saat ini. Ya, dari tangan dan pemikiran anak tersebut, terciptalah lampu pijar yang kini menerangi dunia kita. dari anak yang tertanam di benaknya bahwa ia adalah anak yang sangat cerdas (berdasarkan perkataan ibunya).
Sang ibu sungguh bijaksana ketika dihadapkan pada situasi di mana ia kemudian mengeluarkan judging bahwa anaknya sangat cerdas. Padahal sebenarnya, isi surat yang diberikan oleh guru anak tersebut di masa lalu adalah berisi bahwa sekolah sudah tidak sanggup menangani anak yang sangat kesulitan dalam belajar. Karenanya ia dikeluarkan dari sekolah. Bayangkan, mungkin bumi masih gelap gulita jika sang ibu mengatakan yang sebenarnya kepada anak tersebut. Tak akan ada Thomas Alfa Edison yang terkenal karena penemuan lampu pijarnya.
Kisah di atas menceritakan judging yang dapat mem-boosting motivasi seseorang dalam belajar. terbayang, apa jadinya jika kita men-judging seseorang dengan label yang negatif. Dan untuk label negatif ini, banyak muncul akibat ketidaksengajaan. Misal: ketika kita mengatai seseorang yang selalu lambat dalam berbagai aktifitasnya. Karenanya seringnya ia mendengar betapa lambatnya ia, justru label itu yang tertanam di benaknya dan akan menjadi sepertil itu ah ia sepanjang hidupnya. Padahal sesungguhnya ia tidak lambat dalam segala hal. Label “lambat itulah yang melekat dalam pikirnya, dan kemudian menghasilkan aksi yang disebut perilaku (lambat).

Jadi, terbayang kan betapa men-judge atau melabel seseorang dengan label tertentu sungguh bisa berakibat sangat besar dalam kehidupan seseorang. Jika bijaksanalah dalam menceritakan, menyebut, atau memanggil seseorang. Bisa jadi label-mu bisa menjadi nyata!

Author Since: Aug 04, 2018

Mata buku, mata dengan jendela untuk melihat berbagai indah kehidupan...