Pendidikan

Yuk, Kenali Aspek Perkembangan Anak!

“Mengapa anak saya mogok sekolah?”
“Ia selalu mengerjakan PR di rumah dan fokus belajar di sekolah, mengapa ia tidak paham juga mengenai perkalian matematika?”
“Mengapa ia lebih senang menyendiri daripada bermain bersama teman?”
Ada 1001 pertanyaan yang kerap kali dipertanyakan oleh orang tua tentang anaknya. Adakalanya mereka mencoba mencari tahu sendiri mengenai hal tersebut. Tapi tak jarang juga pertanyaan ini ditanyakan kepada guru, psikolog, dokter tumbuh kembang anak, atau pihak lainnya.
Kalau kita melihat dari sisi perkembangan anak, sebenarnya ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi bagaimana anak berpikir, mengambil keputusan, dan akhirnya mereka menampilkan berperilaku. Perilaku ini lah yang kerap kali menjadi pertanyaan-pertanyaan. Saat ini perkembangan ilmu psikologi anak sudah semakin maju dan mudah untuk diakses. Nah, beda dengan zaman dulu ketika ilmu mengenai ini masih belum banyak diketahui oleh orang. Pada zaman dahulu, jika ada anak yang nilai rapornya di bawah rata-rata kelas , disebut kalau anak tersebut kurang pandai lah. Kalau ada anak yang aktif bergerak, disebut sebagai anak yang tidak bisa diam lah. Dan ada berbagai labeling lainnya yang mungkin ‘menempel’ pada anak, tanpa dipahami lebih dalam apa makna di balik perilaku tersebut. Yuk, kita lihat lebih jauh mengenai beberapa aspek perkembangan pada anak!
• Sosial emosi
Ini adalah salah satu faktor perkembangan yang cukup sering menjadi faktor pendukung proses belajar anak, baik itu dalam belajar ‘sikap’ maupun belajar ‘akademik’. Dalam aspek perkembangan sosial dan emosi ini terdapat poin-poin bagaimana anak mengenal dan ‘menjalankan’ dirinya baik itu untuk kepentingan pribadi, maupun untuk kepentingan lingkungannya.
Bagaimana ia mengenal diri, bisa dimulai dari bagaimana ia mengenal ciri fisiknya dan juga sifat-sifat khususnya. Kurang lebih ini berkaitan dengan pertanyaan: “Apa warna kulitku?”, “Bagaimana bentuk mataku?”, “Seberapa tinggi kah badanku?” Sedangkan untuk mengenal sifat, kurang lebih berkaitan dengan pertanyaan: “Kapan aku marah?”, “Apa yang aku lakukan jika aku marah?”, “Apa yang aku harapkan dari orang lain ketika aku marah?”.
Setelah anak mengenal dan ‘menjalankan’ diri untuknya sendiri, ia juga kemudian diharapkan dapat ‘menjalankan’ dirinya dalam lingkungan sosial. Bagaimana ia bisa berkomunikasi, bagaimana ia bisa berinteraksi, bagaimana ia bisa menjadi pemimpin, bagaimana ia bisa menghadapi, juga menyelesaikan konflik, dan bagaimana ia mengatasi kesulitan diri jika ia sedang menjadi anggota kelompok.
• Bahasa
Di sini dilihat bagaimana anak memahami sesuatu melalui input informasi dari visualisasi atau sesuatu yang ia dengar. Dalam aspek ini juga diilhat bagaimana anak kemudian menuangkan ‘pemahamannya’ dalam bentuk tulisan ataupun verbal. Ketika seorang anak begitu pendiam, cek lah bagaimana interaksi berbahasanya di rumah. Apakah ia cukup sering melakukan diskusi dengan ayah ibunya, apakah ia mempunyai banyak pengalaman menambah wawasan sehingga ada banyak hal bisa ia ceritakan kepada orang lain? Ada banyak faktor yang menyebabkan minimnya kesempatan ia menuangkan pemahaman ke dalam bentuk lisan maupun tulisa. Jadi bukan juga berarti anak pendiam berarti tidak memiliki pengetahuan untuk dibagian ke lingkungannya. Bisa jadi ia memang kurang mendapatkan kesempatan untuk berbicara misalnya, atau ia ada kesulitan dalam berbahasa, atau anak tersebut memang tidak berminat dalam kegiatan tersebut, dll.

• Kognitif
Aspek perkembangan ini adalah aspek yang menggambarkan bagaimana anak ‘belajar’. Dari aspek ini jugalah anak-anak dapat memperlihatkan bagaimana mereka mengaplikasikan aspek sosial emosi dan juga bahasa dalam keterampilan berpikir (thinking skill). Pada aspek ini lah akan tampak bagaimana anak mengatur diri, memahami informasi yang masuk, dan menuangkan kembali pemikirannya dalam paper work, presentasi, proyek, dll.

Jadi pahamilah, ada berbagai alasan atas sebuah perilaku anak. Perilaku tidak muncul dengan tanpa alasan. Lihat, perhatikan, pelajarilah latar belakang dari sebuah perilaku, lalu temukanlah alasannya. Dengan begitu, selanjutnya bisa dicari tindak lanjut apa yang tepat untuk atasi perilaku-perilaku tersebut.

Author Since: Aug 04, 2018

Mata buku, mata dengan jendela untuk melihat berbagai indah kehidupan...