Kesehatan, ,

Dilematis Antara Kasur dan Sepeda di Minggu Pagi

Minggu pagi yang dingin ternyata menjadi dilematis ketika dihadapkan pada pilihan antara kasur dan sepeda. Padahal dari malam sebelumnya sudah diniatkan bahwa esok pagi (baca: Minggu pagi) akan bersepeda! Mandi pagi berhasil dilakukan dengan segera, dengan cepat juga kuhabiskan sarapanku. Dan dilematis pun terjadi ketika merasakan dinginnya udara pagi dan kasur yang seakan memiliki magnet yang lebih kuat dibandingkan dengan pagi-pagi lainnya.

Syukurnya, pagi tadi aku berhasil menentukan pilihan sulit itu. Deretan toko, barisan pohon, sekumpulan pesepeda lainnya menjadi pemandangan pagiku. Alhamdulillah ujian pilihan sulit berbuah indahnya pemandangan pagi jalanan di kotaku.

Ah, pilihan kasur dan sepeda adalah salah satu representasi pilihan-pilihan yang tentunya datang pada kita silih berganti dari waktu ke waktu. Sebelum dihadapkan dengan pilihan, memang terasa sangat mudah menentukan pilihan. Ya, ini mudah karena kita sudah tahu teorinya. Untuk dinamika pagi tadi misalnya. Tentunya semua orang juga tahu bahwa berolahraga tentulah lebih prioritas untuk kesehatan tubuh dibandingkan dengan menambah waktu tidur. Tapi pada praktiknya, godaan untuk tidur jauh lebih kuat daripada keyakinan bahwa olahraga lebih baik untuk tubuh.

Pagi tadi aku memang memilih sepeda. Tadi di hari Minggu lainnya, tak jarang yang menjadi pilihanku bukanlah sepeda. Sadar-sadar, pagiku sudah berganti siang dan aku melewatkan kesempatan berolahraga di pagi hari itu.
Sungguh, tidak mengenakkan ketika kita sadar bahwa kita telah melewatkan kesempatan dan waktu telah berganti. Ayo, gunakan setiap kesempatan yang kita jumpai dengan bijak. Kita sadari bahwa waktu memang telah berganti, tapi kita juga telah memberdayakan waktu dengan ‘isian’ yang bermanfaat.

Selamat berakhir pekan dan gunakan waktu dengan bijak sebelum waktu berganti.

Author Since: Aug 04, 2018

Mata buku, mata dengan jendela untuk melihat berbagai indah kehidupan...