Mata Buku

Ada pertemuan, ada perpisahan. Ada kehidupan, ada kematian. Ada sehat, ada sakit. Ada suka, ada duka. Hal yang saling berlawanan ini adalah lumrah. Tak ada yang aneh pada sesuatu yang sifatnya saling berlawanan. Inilah skenario Allah. Adanya negasi-negasi ini adalah ruang bagi kita para makhluk untuk sebaik-baik dibisa mengidentifikasi tujuan apa yang ada di balik skenario ini.

Mengidentifikasi sesuatu yang ada di balik setiap skenario hidup bisa berbeda bagi setiap orangnya. Ada yang bisa dengan mudah mengidentifikasinya, ada yang membutuhkan beberapa waktu, atau ada yang memang membutuhkan waktu yang cukup panjang. Semakin kita mengenal Sang Pembuat Skenario, bisa jadi semakin mudah kita mengidentifikasi tujuan yang ada di balik skenario tersebut.

Lantas, apa selanjutnya setelah kita bisa mengidentifikasi tujuan-tujuan di balik skenario tersebut? Selanjutanya adalah bagaimana kita bisa mengelola hati dan pikiran untuk menerima skenario tersebut dengan lapang hati. Menerima bahwa hal yang disuka ataupun sebaliknya adalah bagian dari pengaturan Allah Sang Pembuat Skenario.

Dengan menerima ketetapan tersebut, maka terminimalisir pula berbagai sangka dan tanya tentang setiap episode kehidupan ini. Terima, jalani, sebaik-baik dibisa oleh diri. Jalani sebagai bagian dari perjalanan hidup untuk semakin mengenal dan mendekatkan diri pada Sang Penulis Skenario hidup. Episode hidup ini ada bukan tak ada maksud. Setiap episode ada pada hakikatnya sebagai ruang bagi para hamba semakin mengenal Penciptanya dan semakin mendekatkan diri kepada Nya untuk hidup yang nanti.

Ketika dihadapkan dengan negasi-negasi dalam episode hidup ini, terimalah dengan hati yang lapang. Kelola hati dan pikiran untuk terus melangkah mendekat padaNya dengan usaha dan pengharapan terbaik.