Pendidikan,

Sekolah Online dan Semangat Perjuangan ‘Guru’

Indahnya memiliki semangat, ini adalah hal yang aku pelajari dari kisah seorang ibu dengan 5 orang anak. Ketika awal masa pandemi kala itu, ia sedang mengandung anaknya yang ke-5. Seperti yang kita ketahui, bahwa di masa pandemi ini banyak penyesuaian yang terjadi dan salah satunya adalah penyesuaian di dunia pendidikan. Ya, hingga hari ini sekolah masih dilakukan secara jarak jauh. Nah, kembali lagi ke kisah ibu ini. Ibu yang satu ini mau tidak mau menjadi guru dadakan bagi anak-anaknya. Di kala ia tengah mengandung sekitar 7 atau 8 bulan, ia pun dengan sigapnya menjadi guru bagi anak-anaknya. Sebagai informasi, ia tidak memiliki asisten rumah tangga atau pun jaringan wifi di rumah. Di masa belajar jarak jauh ini, ia mengandalkan telepon seluler dengan kuota. Terbayang bagaimana ibu dengan 4 anak dan tengah mengandung ini begitu luar biasanya mendampingi anaknya dalam belajar?

Ternyata di sore atau malam hari ia menyiapkan tugas untuk anaknya. Kala itu tidak memungkinkan untuk menge-print tugas, jadi ibu yang satu ini menuliskan soal yang harus dikerjakan anaknya di esok hari. Ya, ibu ini menuliskan semua tugas dengan tangan. Di subuh hari ia mengurus urusan rumah tangga dan tentunya menyiapkan anaknya untuk sekolah (online). Sang anak pun tak kalah semangat dengan ibunya. Di pagi hari ia sudah mendapatkan lembar soal atau latihan hasil tulisan ibunya. Hari-hari sekolah jarak jauh di masa pandemi ini bisa dilalui oleh keluarga ini. Luar biasanya lagi, ibu ini melahirkan setelah anaknya ulangan akhir semester. Luar biasa ya bagaimana Allah mengatur bagaimana ibu ini bisa terus mendampingi anaknya sekolah online.

Ibu ini melahirkan di masa anaknya libur semester. Masuk ke semester baru, ibu ini terus semangat menjadi guru bagi anak-anaknya. Ketika sekolah online berlangsung, terkadang belajar anaknya terhenti karena kuota yang habis. Pertanyaannya, apakah anak berhenti belajar? Jawabannya adalah tidak! Ia memfotokan jawaban anaknya dan mengirimkannya lewat chat. Ketika pun kuota habis, ia segera berusaha mengisinya kembali.
Luar biasa perjuangan para ibu khususnya di masa belajar jarak jauh ini. Untuk para ibu dan bapak guru di mana pun berada, semoga Allah selalu memberi nikmat sehat dan semangat untuk mendampingi anak-anak dalam belajar. Sejak masa pandemi tampaknya ibu dan bapak guru jumlahnya bertambah. Semoga bertambah juga kebaikannya.

Author Since: Aug 04, 2018

Mata buku, mata dengan jendela untuk melihat berbagai indah kehidupan...