Inspirasi

Belajar dari Kisah Ikan-ikan dan Hiu Kecil

“Potensi terbesar seseorang bisa keluar ketika ia dihadapkan dengan situasi yang tidak nyaman (baca: ujian).” Kalimat ini aku dapatkan dari sebuah kajian yang aku ikuti pada suatu hari. Dalam kajian tersebut diceritakan tentang sebuah cerita yang menjawab berbagai ‘ini itu’ yang pernah terlintas di pikiranku. Diceritakan bahwa di Jepang, orang-orangnya gemar makan ikan. Tapi bukan sembarang ikan yang meraka gemari, mereka gemar makan ikan segar. Sedangkan, untuk mengambil ikan, dibutuhkan setidaknya 2-3 hari perjalanan dari tempat mereka mengambil ikan. Orang-orang Jepang adalah termasuk orang yang ulet dalam hal apapun, termasuk dalam mengupayakan ini, mengupayakan mendapatkan ikan segar untuk dikonsumsi! Awalnya, mereka menggunakan cara pembekuan untuk mengawetkan ikan yang sudah ditangkap, tapi ternyata pembekuan membuat rasa ikan menjadi berubah. Intinya rasa ikan yang sudah dibekukan, beda dengan rasa ikan segar. Selanjutnya mereka mencoba membawa ikan dengan menggunakan sejenis akuarium atau kontainer yang berisi air. Namun ternyata dengan cara ini, karena lamanya perjalanan, membuat ikan-ikan hidup yang dibawa lemas dan tak sedikit juga yang mati. Lagi-lagi rasa ikan ini berbeda dengan rasa ikan segar. Poin dari cara kedua adalah, ikan yang dimasukkan begitu saja dalam kontainer membuat ikan perlahan lemas dan mati. Nah, cara ke-3 ini adalah cara yang unik. Akhirnya dalam kontainer air, dimasukkan juga hiu kecil sebagai predator. Ternyata, dengan adanya hiu kecil ini, ikan-ikan tersebut tetap hidup hingga tiba di tempat tujuan. Padahal kalau kita lihat, dari cara kedua dan ketiga, ikan dimasukkan ke kontainer air yang sama. Ketika ikan tidak memiliki ancaman, ternyata perlahan mereka lemas dan mati. Sedangkan ketika ada ancaman, ikan bisa bertahan hidup hingga di tempat tujuan.
Terbayang, dari cerita tersebut banyak yang bisa kita dapatkan. Ketika seseorang berada dalam comfort zone, orang akan cenderung merasa aman, nyaman, dan ‘lupa’ bahwa ada potensi yang masih belum dioptimalkan. Bukan juga berarti bahwa kita tidak boleh hidup nyaman lho. Coba deh, lihat dari sisi yang berbeda. Ingatlah cerita di atas ketika kalian mengalami hal yang tidak nyaman (baca: ujian hidup). Ujian hiduplah yang membuat punggung kita semakin kuat, pikiran kita semakin terlatih untuk mencari makna dalam berbagai peristiwa. Ujian jugalah yang membuat kita ‘naik kelas’ dalam kelas kehidupan ini. Bagaimana, terbayang apa yang terdapat di balik ujian-ujian yang datang dalam hidup kita? Ujian-ujian inilah yang menjadi ‘hiu kecil’ dalam cerita di atas. Saat kita menghadapi hiu kecil tersebut, bukanlah saat yang menyenangkan, juga bukanlah saat-saat yang mudah. Tapi tanpa kita sadari, ketika kita terbiasa menghadapi ‘hiu kecil’ tersebut badan dan pikiran kita lebih terlatih menghadapi hiu jenis apapun juga. Ujian-ujian tersebut ternyata tidak sejahat apa yang (mungkin) kita pikirkan. Ujian-ujian tersebut membuat hidup kita lebih ‘hidup’. Nikmati hidupmu, karena hidup bukan sekedar hidup!

Author Since: Aug 04, 2018

Mata buku, mata dengan jendela untuk melihat berbagai indah kehidupan...