Mata Buku

Belajar, tidak terikat dimensi waktu dan ruang. ‘Kelas’ bisa ada di mana saja tanpa pandang waktu. Dan tentang ini, aku jadi teringat isi tausiyah yang disampaikan oleh ustadzah di radio yang aku dengar siang tadi. Beliau menyampaikan bahwa, “Sungguh Allah telah memberi nikmat pada hambanya yang dapat menikmati saat-saat ketika doanya belum dikabulkan oleh Allah.”
Awalnya aku sempat bingung mengapa sesuatu yang belum tercapai bisa menjadi kenikmatan? Ternyata ustadzah kemudian menyampaikan lagi bahwa,”Allah memberikan kesabaran pada hamba-hambanya yang dapat mengambil hikmah dari setiap episode hidupnya.” Hikmah ini lah yang bisa menimbulkan adanya kenikmatan dalam masa ‘menunggu’ dikabulkannya doa. Dalam masa menunggu ini lah adanya keberserahan diri kepada Allah, kepercayaan atas kebaikan yang ada di depan sana.
Beberapa waktu lalu aku juga mendengarkan kajian dari ustadz yang menyampaikan bahwa, “ Lewat ujian banyak yang kita bisa dapatkan: ilmu, ‘kedekatan’ dengan Allah, dan tentunya keyakinan akan kuasa-Nya semakin bertambah.”
Hal-hal di atas mungkin juga adalah insight yang pernah kalian alami. Episode yang baru saja memberiku insight tersebut adalah ketika aku sempat kecewa dengan orang yang kuandalkan untuk memperbaiki bangunan rumahku. Urusan yang ada di luar kuasaku dan untuk itulah aku membutuhkan bantuan dari ahlinya. Nah, kerusakan bangunan itu sungguh mengganggu, bukan hanya satu atau dua hari, tapi hingga satu minggu. Akhirnya karena orang yang kuandalkan tak jua memperbaiki bangunan rumahku yang rusak. Kami mencoba untuk mencari orang lain yang bisa membantu. Awalnya kami direkomendasikan untuk menghubungi Mas A. Datanglah kami ke rumahnya, pagi-pagi! Mungkin karena itu adalah weekend yang berkabut dan masih pagi-pagi sekali, Mas A ternyata masih belum bangun. Saat itu kami hanya bertemu dengan Mbak D (kakaknya). Dari hasil mengobrol kami, ternyata tanpa disangka-sangka, Mbak D justru merekomendasikan Mas B untuk memperbaiki bangunan. Oh iya, kalian tak perlu bingung siapa itu Mas B. Mas B adalah adik dari Mas A. Singkat kata akhirnya kami titip pesan kepada Mas B untuk datang ke rumah kami hari itu. Dan ternyata, alhamdulillah Mas B akhirnya datang ke rumah kami pada waktu sesuai dengan yang kami pesankan. Alhamdulillah akhirnya Mas B dapat memperbaiki rumah kami. tak lama waktu berselang, kami mendengar kabar bahwa Mas B ini adalah seorang yang ahli mengurusi bangunan. Intinya, tepat kami meminta bantuannya. Padahal beberapa waktu sebelumnya kami meminta bantuan orang lain, tapi Allah berkata lain dan dengan cara-Nya mengantarkan kami pada orang yang justru memang sangat kompeten.
‘Hikmah’ ini adalah poin pentingnya. Jalan berliku, memutar, berbelok, tersesat, atau bahkan menabrak, mungkin ini adalah sesuatu yang tdiak nyaman bagi sebagian besar orang. Tapi percayalah, dari rangkaian variasi bentuk jalan ini, kita akan ‘dituntun’ untuk menuju ke tempat yang menyenangkan. Coba hikmah apa yang kalian dapatkan hari ini?